Sebelum penjelasan lebih lanjut mengenai lagu tersebut, berikut ini saya tuliskan lirik lagunya:
Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati
Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri.. Cintakulah yang sejati
Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
Kau selalu meminta tuk terus kutemani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi.. Karna tak sanggup sendiri
Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu.. Aku kan jadi juaranya
Lagu ini menggambarkan isi hati sang ibu (peran ‘aku’ disini adalah sang ibu) yang mempunyai anak laki-laki yang autis. Entah bagaimana ceritanya, ada seorang wanita yang datang dan menemani hari-hari anaknya yg autis tersebut. Hampir setiap hari, wanita ini menemaninya bermain dan mengajarinya banyak hal.
Sampai suatu hari, anak laki2nya yg lain, yang normal tentunya, pulang ke rumah itu, entah darimana, mungkin kuliah atau kerja di tempat yang jauh. Hingga akhirnya terjalin hubungan antara wanita itu dengan anaknya yang normal tersebut.
Karena hubungan itu, notabene si wanita tidak lagi punya waktu untuk menemani hari-hari sang anak lelakinya yang autis. Mungkin lelaki autis ini tidak pernah mengerti arti cinta, tak pernah tahu rasanya cinta, tapi yang jelas di akhir cerita dari video klip itu, sang lelaki autis ini merasa kehilangan sosok wanita yang biasa menemaninya, hingga akhirnya ia mampu menangis, marah, kesal, sedih, meraung-raung, memukuli dirinya sendiri, yang mungkin sebenernya dia tak pernah tahu kenapa bisa begitu… yang sebenarnya dia tak pernah sadar bahwa dia telah jatuh cinta…
Saat itu, sang ibu hanya bisa menangis meratapi kesedihan anaknya tersebut, perih..pedih..sedih… melihat anaknya yang merasa sendiri, kesepian ditinggalkan wanita itu. Dan siapa yang jadi ‘juaranya’ saat tak ada seorangpun lagi yang mau menemani sang anak autis??? Jelas, sang ibu… kasihnya boleh ‘diadu’, cintanya boleh ‘diuji’ oleh cinta manapun…
Lagu ini diangkat dari cerpen yg judulnya sama dengan judul lagunya yaitu "Malaikat Juga Tahu". Ceritanya tentang seorang ibu bernama Bunda. Sang Bunda memiliki dua orang anak. Anak yang pertama dipanggil dengan nama Abang, dia mengalami autisme dan jatuh cinta pada seorang gadis. Meskipun awalnya si gadis jadi "Pacar Impian" si abang, tapi, setelah si gadis kenal dengan si Adik yang normal (anak kedua Bunda), si gadis lebih memilih si Adik dan menikah dengannya. Si abang (yang Autis) pun menderita karena kehilangan si gadis. Pada akhirnya cinta dan kesabaran sang ibulah yang menjadi juaranya. Jadi, dalam lagu ini yang dimaksud “malaikat juga tahu siapa yang jadi 'juaranya'” adalah cinta sang Bunda tersebut. Maknanya dalam buangeet,,
Nice!
ReplyDeletegreatfully (y)
ReplyDeleteowalah ceritanya begitu. perkiraanku selama ini jauh bangeeet wkwk
ReplyDeleteI love u mom
ReplyDeleteBenar ibu melihat disisi yg tak pernah dilihat sang anak.
ReplyDeleteSediih sekalii
ReplyDelete